Dikisahkan dalam Al-Qur’an, pada zamannya, kaum Tsamud memiliki pakar arkitek yang luar biasa. Nabi Salleh, nabi kelima dari 25 nabi dan rasul yang tertulis, diutus Allah SWT, mengajak mereka untuk bertauhid.
Namun, kaum Tsamud tidak menerima Nabi Salleh begitu saja. Mereka minta ditunjukkan satu mukjizat sebagai bukti bahawa Nabi Salleh adalah utusan Allah. Di luar batas kewajaran manusia, mereka meminta seekor unta betina keluar dari celah batu. Nabi Salleh pun berdoa meminta kepada Yang Maha Kuasa. Doanya dikabulkan, dan keluarlah seekor unta betina dari celah batu besar. Dia lalu berpesan kepada umatnya, jangan sampai menyakiti unta tersebut, apalagi membunuhnya. Azab Allah akan menyapu bersih, kalau sampai unta tersebut dibunuh. Kaum Tsamud akhirnya sepakat menjadi umat Nabi Salleh.
Setelah beberapa lama, salah seorang umatnya kemudian mengingkari dan nekad membunuh unta tersebut. Menurut riwayat, konon sang pembunuh adalah seorang yang diupah oleh seorang janda bangsawan yg kaya raya menawarkan akan menyerah dirinya kepada siapa yg dpt membunuh unta Saleh.
Di samping janda itu ada seorang wanita lain yg mempunyai beberapa puteri cantik-cantik menawarkan akan menghadiahkan salah seorang dari puteri-puterinya kepada orang yg berhasil membunuh unta itu.
Nabi Salleh amat marah. Dia tahu, azab Allah akan datang dan menghapuskan kaumnya. Kerana, “mukjizat unta” hanyalah simbol kepatuhan kaum Tsamud kepada Allah.
Setelah kejadian tersebut, kaum Tsamud masih menentang Nabi Salleh, kerana ternyata azab tidak melanda mereka. Maka, tidak lama kemudian, murka Allah pun datang. Angin puting beliung dengan suhu udara yang sangat dingin menyelimuti hari-hari kaum Tsamud, diiringi gempa dahsyat. Akhirnya, kaum Tsamud tenggelam ditelan bumi. Yang tertinggal hanya beberapa rumah dan istana gunung batu sebagai hasil karya mereka dan juga sebagai peringatan kepada kita.
Gambar atas. Rumah ibadat mereka.
Pasar kaum Tsamud.
Lubang tersebut dikatakan tempat unta keluar semasa zaman Nabi Salleh.
No comments:
Post a Comment